Pages

 

Selasa, 19 Juli 2011

2 komentar
ISTILAH - ISTILAH PADA ADAT MADURA  


 
 Istilah-istilah Kelahiran pada adat Madura :
 
1.
Pelet kandung
=
Upacara untuk kehamilan yang memasuki bulan ketujuh, terutama untuk anak pertama.
2.
Ponar
=
Ketan kuning sebagai hidangan dalam Pelet kandung.
3.
Sekkol
=
Goreng kering parutan kelapa sebagai hidangan dalam Pelet kandung
4.
Kom-koman
=
Acara memandikan wanita hamil dengan air bunga dalam upacara Pelet kandung.
5.
Dhamar kambang
=
Pelita yang menyala di atas kuburan ari-ari bayi sampai 40 hari.
6.
Colpak bujhel
=
Upacara terlepasnya tali pusar yang dibarengi dengan pemberian nama.
7.
Kekah
=
Akikah. Pemotongan ewan sebagai tebusan seorang anak yang sesuai dengan syari’at Islam.
8.
Toron tana
=
Upacara ketika seorang anak pertama kali diperkenalkan pada tanah.
 
 Istilah-istilah adat Madura seputar pernikahan
 
1. Nyalabbar/ngen-ngangenaghi
=
Memamerkan seorang perjaka/gadis yang hendak  dinikahkan.
2. Nyareng bhekal bine’
=
Menyeleksi gadis-gadis yang akan diajukan keluarga.
3. Narabhas jhalan
=
Mengirimkan utusan pada keluarga gadis yang telah dipilih.
4. Nagghuk
=
Menindaklanjuti utusan pertama dan menetapkan rencana lamaran.
5. Nyaba’ oca’
=
Pemantapan niat menjodohkan dua calon yang dimaksud.
6. Matoju’ tandha
=
Upaca pemberian tanda dengan memberikan topa’ toju’ (ketupat yang dapat didudukkan pada sisi bawahnya).
7. Calon bhakal
=
Calon tunangan
8. Nale’e paghar
=
Upacara yang ditandai dengan penyerahan kue-kue pasar seperti lappet (lepat) yang diikat sebagai lambing penyengset (pengikat).
9. Tongkebban
=
Upacara balasan berupa kunjungan dari pihak wanita ke pihak pria.
10. Masekket batton
=
Saling mengantarkan masakan baik dari pihak lelaki maupun wanita pada saat hari raya.
11. Abhakalan
=
Pertunangan
12. Epaburung
=
Memutuskan pertunangan.
13. Obang panyeddhek
=
Pemberian uang dari pihak pria sebagai tanda hari perkawinan segera ditetapkan.
14. Ngangghi’ dhalika
=
Upacara dimana pihak pria membuat lencak (amben/balai-balai).
15. Ba-ghiba
=
Barang-barang bawaan yang dihadiahkan oleh pihak pria pada tunangan wanitanya.
16. Midodarenan
=
Upacara yang diawali dengan seraman (mandi).
17. Ba-tamba kebelina buje
=
Penyerahan uang tambahan dari pihak pria untuk kepentingan upacara pernikahan.
18. Pangada’
=
Juru bicara dalam pernikahan (biasanya dari pihak pria).
19. Matoro’a dhaging sakerra’
=
Upacara penyerahan baik dari pihak pria maupun wanita.
20. Mepenggha’ bhalabhar
=
Upacara pemotongan benang hitam, merah, ungu, hijau, kuning, jambon dan putih sebagai penangkal sifat-sifat buruk.
21. Mowang sangkal
=
Upacara yang bertujuan untuk menangkal kesialan yang dilambangkan dengan melemparkan buah terluar dari sesisir pisang.
22. Nabbhur
=
Menaburkan bunga campur irisan pandan wangi yang dilakukan setelah mowang sangkal.
23. Sembha songkem
=
Bersungkeman dengan orang tua kedua mempelai.
 
 Istilah-istilah Kesenian pada adat Madura :
 
1.
Poleng
=
Kain tenun kuno Madura yang terkenal mahal karena menggunakan kombinasi warna merah, putih, kuning, hijau lumut dan hitam. Warna-warna ini adalah warna yang dikeramatkan orang Madura karena dianggap suci.
2.
Lalongedhan/jhung kejhungan
=
Kidung
3.
Pantun
=
Pantun
4.
Syi’ir
=
Syair
5.
Papareghan
=
Sejenis gurindam
6.
Mamacan
=
Pembacaan bersama sebuah kakawinan yang umumnya berbahasa Jawa Kawi atau Madura Klasik sehingga artinya perlu ditafsiri seorang ahli.
7.
Tokang tegghes
=
Ahli makna untuk mamacan
8.
Hadrah
=
Kasidah/lantunan shalawat yang diiringi alat musik inti rebana.
9.
Terbhang
=
Rebana
10.
Diba’i
=
Bentuk kesenian agama berupa pembacaan shalawat nabi tanpa iringan musik.
11.
Samman
=
Tari dengan iringan lagu bertemakan agama/lantunan shalawat dengan alat musik gendang, seruling dan organ.
12.
Gambus
=
Lagu bertemakan agama yang diiringi alat musik mandolin, biola, akordion dan bas dan dinyanyikan kebanyakan oleh laki-laki sambil menari.
13.
Samrah
=
Lagu bertemakan agama yang diiringi alat musik rebana dan alat musik lain, dinyanyikan kebanyakan oleh wanita.
14.
Salendro
=
Gamelan bertangga nada lima.
15.
Pelong
=
Gamelan bertangga nada tujuh.
16.
Tanda
=
Penari wanita
17.
Luddruk
=
Drama tradisional Madura
18.
Bajang topeng dhalang
=
Seni teater khas Madura
19.
Taneyan lanjhang
=
Perumahan keluarga khas Madura
20.
Bhirang
=
Parang/golok
21.
Cakkong
=
Parang yang ujungnya runcing dan membengkok
22.
Calo’
=
Cakkong yang perutnya agak dilebarkan.
23.
Kodhi’
=
Calo’ yang pelebaran perutnya sangat mencolok sehingga membundar, digunakan untuk mengupas kelapa dari tempurungnya.
24.
Are’
=
Pisau melengkung membulan sabit yang bertangkai panjang dan biasanya dipakai untuk merumput.
25.
Karanjhang
=
Keranjang yang dianyam rapat yang biasa dijunjung di atas kepala wanita.
26.
Renjhing
=
Keranjang yang dianyam jarang yang biasa dipikul sepasang-sepasang oleh pekerja lelaki.
27.
Peltong
=
Tempat rumput dari daun kelapa.
28.
Cobbu’
=
Kotak dari daun siwalan.
29.
Cetteng
=
Bakul beralas kayu.
30.
Bhudhak
=
Kotak besar untuk tempat padi dari bambu.
31.
Nase’ kembhang nyamplong
=
Nasi putih bercampur jingga yang berasal dari nasi beras yang dicampur tumbukan beras jagung.
32.
Beddha’ nyeor sasowep
=
Bedak yang dipupurkan sehingga menghasilkan ulasan seperti cungkilan daging kelapa muda.
33.
Du’remmek
=
Mahkota cempaka gading yang ditusuki melati.
34.
Sekkar mellok
=
Bunga mawar merah yang dikelilingi melati.
35.
Kembhang campor bhabur
=
Pencampuran sejumlah jenis bunga dan irisan daun pandan wangi.
36.
Aeng ro’om
=
Air yang diharumkan dengan berbagai macam bunga.
37.
Roma bangsal
=
Rumah tradisional yang atapnya segi empat melimas dengan bubungan runcing berhiaskan jangkar.
38.
Roma peghun
=
Rumah tradisional yang atapnya segi empat melimas dengan bubungan tidak runcing dan berakhir dengan bubungan melebar berhiasan dua buah pentolan yang disebut bu-labu.
39.
Roma pacenan
=
Dapur atau bangunan tambahan yang atapnya rendah berbentuk persegi empat panjang.
 
 Istilah-istilah Kematian pada adat Madura :
 
1.
Talekken
=
Menuntun seseorang menyebut nama Allah sebelum meninggal.
2.
Lo’-tello’
=
Upacara mendo’akan orang yang meninggal di hari ketiga setelah wafat.
3.
To’-petto’
=
Upacara mendo’akan orang yang meninggal di hari ketujuh setelah wafat.
4.
Pa’polo
=
Upacara mendo’akan orang yang meninggal di hari keempat puluh setelah wafat
5.
Nyatos
=
Upacara mendo’akan orang yang meninggal di hari keseratus setelah wafat.
6.
Nyebu
=
Upacara mendo’akan orang yang meninggal di hari keseribu setelah wafat.
7.
Kholan
=
Upacara mendo’akan orang yang meninggal yang dilaksanakan setiap tahun sekal

2 komentar:

  1. keren mas bro
    kamus kecil bahasa madura :)

    BalasHapus
  2. ini hNY kebetulan baca2 di bangkalan memory tretan,,,yah bagi2 info aja heheeh,,,

    BalasHapus